Social Icons

Pages

Jumat, 26 Oktober 2012

Hujan yang indah




Hujan yang Indah

iJika Anda orang yang menyukai hujan, datanglah ke kotaku. Di sini dapat Anda saksikan hujan yang indah bak lukisan.
Aku tidak bohong. Di sini hujan turun seperti gadis kecil yang pemalu, tetapi selalu riang. Kadang kala kubayangkan hujan mengetuk-ngetuk bumi dengan kaki-kaki gadis kecil yang menari kian kemari. Aspal, trotoar, dan pepohonan basah tapi ceria turut menari bersama.
Di sini hujan sering turun dan, uniknya, hampir selalu hanya berupa gerimis. Sesekali saja terjadi hujan lebat dengan angin ribut atau geledek membentak-bentak di angkasa.
Apabila hujan turun, aku paling suka duduk dekat jendela sambil melipat tangan di meja. Kulayangkan pandangan ke luar sambil menyimak ketukan air tempias ke kaca. Dari jendela tampak dinding-dinding dan atap bangunan kuno di seberang jalan. Dalam kondisi kering, tembok dan atapnya tampak kelabu terang, tapi setelah dibasahi hujan, warnanya menggelap dan terlihat misterius, seakan-akan di dalam gedung itu ada makhluk-makhluk gaib yang bergentayangan. Pada bagian tertentu meruap juga nuansa merah bata yang asli, meski tidak mencolok. Bangunan itu ada sebelum aku dilahirkan dan seingat aku bentuknya tidak pernah diubah oleh pemiliknya.
Selain itu, yang kuintai manakala hujan tengah mempersembahkan baktinya kepada bumi adalah angkasa kelabu yang menggigil dan memuncratkan seluruh embun yang menggenangi permukaannya kepada bentang alam yang telentang pasrah. Pernah aku membayangkan langit sebagai dada perempuan yang berdegup dengan suasana batin seorang ibu yang prihatin dan bersedih. Dada yang subur. Dada yang telanjang, tetapi sensualitasnya terselubung oleh uap samar yang menenangkan. Kemudian dada itu berpeluh. Peluh yang menyembul melalui pori-pori dan melapisi kulitnya yang halus dengan genangan embun bening menebal. Ketika angin menepuk dada itu, genangan itu luruh menjadi hujan.
Aku pernah mengungkapkan gambaran tersebut kepada seorang teman, tetapi dia mencibir seraya berujar, ”Bukankah seharusnya dada memuncratkan air susu? Mengapa keringat? Lalu di mana keindahannya? Ada-ada saja kamu ini. Air susu adalah metafora bagi cinta seorang ibu. Mestinya kamu tahu, sengawur apa pun imajinasi, sepatutnya diperkuat logika—mungkin dalam ketidakmungkinannya.”
”Haruskah begitu?”
Dia tertawa, kemudian dengan gaya merenung yang dibuat-buat dia bersabda, ”Kamu ini naif sekali. Bergaya penyair, tapi tidak paham perkara remeh seperti itu.”
”Aku tidak bermaksud bergaya penyair.”
Temanku tersenyum dan kupikir itu senyuman orang jahat. Agar tidak menambah kesan jahat pada dirinya, aku tidak pernah lagi mengungkapkan apa pun yang melintas di benakku sebagai apa yang dia istilahkan ”buah imajinasi”. Anehnya, setelah hijrah ke luar negeri, dia lebih sering bertanya soal hujan kepadaku lewat telepon, pesan singkat, dan surat elektronik. Aku hanya menjawab sekenanya. Kemudian dia memprotes.
Protes itu dia lontarkan dalam obrolan via internet. Saat itu matahari tengah memancarkan cahayanya dengan murah hati. Akhir pekan yang cerah. Terlalu cerah malah.
”Dulu kamu sering berkomentar tentang hujan. Kau bilang indahlah, romantislah, begini, begitu. Sekarang kenapa kering ungkapanmu? Apakah sudah jelek hujan di sana sekarang?”
Uh, sinis sekali.
”Hujannya tetap seperti dulu.”
”Lalu?”
”Aku tidak bisa ceritakan. Kalau kamu mau tahu, pulanglah dan saksikan sendiri. Tak bisa kamu mencerap keindahan hanya lewat komentar orang lain.”
”Wah, hebatnya!”
”Salah sendiri, bertanya soal hujan pada saat matahari bersinar terang.”
”Oh, di sana cerah sekarang?”
”Ya.”
”Di sini beku. Kami dikepung salju seminggu penuh!”
Lambat laun kami semakin jarang berkomunikasi. Mungkin dia sibuk. Aku sendiri sibuk, ditambah kehadiran perempuan yang menjadi ibu bagi putra-putriku. Selanjutnya anak-anak mempersembahkan cucu-cucu untuk kami. Kawanku yang kadang-kadang menyebalkan itu tidak pernah mudik dan tanpa kabar lagi.
Kebiasaanku menikmati hujan tidak pernah berubah, meski tidak sesering dulu. Mungkin intensitas penikmatannya pun tidak sedalam dulu, entahlah. Sesekali aku masih keluar rumah ketika gerimis mulai turun, yang menimbulkan kejengkelan anak bungsuku dan menantu yang tinggal serumah dengan kami. Istriku sendiri tidak banyak cakap. Kukira dia sudah tahu tidak ada gunanya melarang aku menikmati hujan.
”Kalau Papa sakit bagaimana? Sudah tua masih suka keluyuran dalam hujan. Ini payung dan jas hujan.”
Kecerewetannya sungguh menjengkelkan.
”Apakah dulu aku pernah melarang kamu dan kakak-kakakmu berhujan-hujan?” begitulah aku pernah mengomel. Menantuku mundur dengan bijaksana, tapi putriku pantang menyerah.
”Iya. Malah dulu Papa cerewet sekali.”
”Apa iya?”
”Iya.”
Aku mengalah. Kuterima jas hujan parasut yang panjang selutut itu.
”Ini payungnya, Pa.”
”Tidak usah.”
Sempat kudengar gerutu putriku ketika aku membuka pintu dan melangkah, menyentuh tirai gerimis, ”Dasar keras kepala.”
***
Itu dulu, sebelum datang tahun-tahun yang ganjil ini.
Pada awal tahun masih kukagumi Januari dan Februari sebagaimana biasa, tapi bulan demi bulan berlalu dan genangan air mulai terbentuk di sudut-sudut kota, bantaran sungai, bahkan hingga di tengah kota. Kendaraan-kendaraan seperti berenang akibat banjir. Kini hujan bukan lagi sekadar gerimis yang menggemaskan bagai kanak-kanak, melainkan berupa curahan air terjun disertai petir dan angin ribut.
Sepanjang hari langit gelap dan mendung selalu mengurung berupa gumpalan-gumpalan hitam yang menakutkan. Aku tidak lagi berminat keluar rumah apabila hujan mulai tercurah. Yang kulakukan hanya duduk mematung di sisi jendela sambil membayangkan masa lalu yang tidak akan kembali. Walaupun demikian, aku tidak ingin berubah pikiran hanya karena perubahan iklim. Aku ingin mengenang hujan yang indah dalam benakku.
Tiba-tiba, petir membahana. Jantungku nyaris copot. Lantas atap berderak diterpa angin.
”Pakai mantel ini, Kek,” bisik cucuku dengan lembut. Senyumnya teduh. Sebentar lagi dia akan menikah. Alangkah cepat waktu berlalu. Kurasakan kantong mataku memberat.
Ketika mantel yang tebal dan lembut menyentuh kulitku, barulah aku menyadari bahwa aku menggigil kedinginan sejak tadi.



Hubungan Penduduk Masyarakat & Kebudayaan Terhadap Perkembangan Sosial



Hubungan  Penduduk Masyarakat & Kebudayaan Terhadap  Perkembangan  Sosial
A.    Pengertian  Penduduk
Penduduk adalah pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahirdikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dariwilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); sertareklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitasrural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkandalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik.Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertigabagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalamkurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masihmerupakan faktor utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia.Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakinberorientasi pada perekonomian global, telah mendorongperkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakinmemperlemah keterkaitannya (linkages) dengan ekonomi lokal,khususnya ekonomi perdesaan.Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaantenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakanpenduduk dari desa ke kota.

1. Masalah Jumlah Penduduk 
Dinamika Penduduk adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu kewaktu, hal ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. ( ketiga hal tersebut dikenal dengan istilah unsur-unsur dinamika penduduk.)Pertumbuhan penduduk secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan alami, pertumbuhan migrasi, dan pertumbuhan penduduk total.

*      Pertumbuhan Penduduk Alami
adalah pertumbuhan penduduk yang diperolehdari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung denganmenggunakan rumus berikut ini : Pa = L – M (
Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian
)

*      Pertumbuhan Penduduk Migrasi
adalah pertumbuhan penduduk yang diperolehdari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasidapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pm = I – E (
 Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi)

*      Pertumbuhan Penduduk Total
adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkanoleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk migrasi dapatdihitung dengan rumus berikut ini : P = (L – M) + (I – E) (
 P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi)

Ø Bergantung  Pada Makhluk Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, manusia melakukan hubungan dengan manusia lainya . Hubungan sosial yang terjadi di negara kita, bisa berlangsung dalam menjalani interaksi dengan individu lain atau dengan masyarakat. Hubungan sosial itu adalah proses penyesuian nilai – nilai sosial dalam masyarakat. Hubungan sosial itu antara lain bisa kita lakukan dengan saling berbicara, bekerja sama dalam memecahkan masalah , atau bahkan sebuah konflik diantara beberapa pihak.
Komunikasi  dapat diwujudkan dapat diwujudkan denga pembicaraan, gerak gerik fisik, ataupun perasaan. Komunikasi adalah penyampain pesan dan hasilnya adalah reaksi atas aksi maka komunikasi  dapat bersifat positif atau negatif.  Mengingat interaksi merupakan kehidupan sosial  dan menghasilkan bentuk interaksi positif dan sebagai kaidah sebagai petunjuk hidup kita sebagai masyarakat.



A.Norma

Unsur utama yang terdapat pada pranata adalah norma. Norma merupakan kekuatan-kekuatan yang mempersatukan individu didalam kehidupan bermasyarakat. Definisi dari norma adalah suatu hokum ( dalam arti pernyataan) yang membebankan kewajiban dan pantangan. Secara garis besar, norma dibedakan menjadi dua macam :

1. Norma umum

Norma umum adalah peraturan yang memberikan petunjuk kepada masyarakat umumnya, tidak terbatas pada satu golongan atau lapisan tertentu saja. Misalnya siapa saja apabila melakukan tindakan pembunuhan maka harus dihukum. Jadi, siapa saja yang membunuh, apakah dia seorang pejabat atau seorang presiden sekalipun, semua harus dihukum jika terbukti bersalah.

2. Norma khusus

Norma khusus adalah peraturan-peraturan yang berlaku bagi golongan atau daerah atau bidang tertentu. Misalnya peraturan-peraturan yang terdapat pada olahraga sepak bola hanya berlaku di olahraga sepak bola saja. Sedangkan cabang olahraga lain mungkin sudah membuat peraturan yang sesuai dengan olahraga itu sendiri.

Berdasarkan jenisnya, norma dibagi menjadi 4 macam :

1. Norma agama

Norma ini berasal dari Tuhan, yang disampaikan kepada umat manusia melalui orang-orang pilihannya (Nabi da RasulNya). Kaidah ini memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia agar dapat berbuat dan bertindak sesuai dengan kehendakNya. Norma ini bersifat kerohanian, apabial dilanggar maka akan mendapatkan sanksi dari Tuhan. Misalnya didalam agama Islam terdapat rukun islam yang harus ditaati oleh pengikut-pengikutnya :

a. Sholat

b. Membaca kitab suci Al-Quran

c. Puasa

d. Zakat

e. Haji (bila sudah mampu)

2. Norma kesusilaan

Suatu petunjuk-petunjuk umum yang ditujukan pada diri pribadi seseorang. Apabila norma ini dilanggar, maka akan mendapat sanksi dari masyarakat berupa celaan, ejekan, dan lain-lain. Sedangkan tujuan dari norma kesusilaan ini adalah supaya seseorang dapat mencapai kesucian hidup atau hidup yang bersih

3. Norma kesopanan

Member petunjuk bagaimana seseorang bertingkah laku di dalam masyarakat. Kalau kaidah ini dilanggar, mendapat sanksi dari masyarakat. Tujuan dari norma kesopanan adalah mencapai keserasian hidup antar pribadi. Misalnya adalah orang yang lebih muda harus menghormati orang yang lebih tua.

4. Norma hokum

Peraturan-peraturan umum yang dinuat oleh pembuat undang-undang kepada masyarakat. Apanila dilanggar, maka mendapat sanksi dari si pembuat undang-undang/pemerintah nerupa hukuman atau denda atau pencanutan hak-hak, dan lain-lain. Tujuan dari norma hokum adalah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai di masyarakat. Contoh apanbila terjadi tindak criminal ditengah-tengah masyarakat, maka pelaku tindak criminal tersebut diadili menurut undang-undang dan hukum yang berlaku.

B.Berdasarkan pengikatnya,

norma dibagi menjadi 4 macam:


1. Cara (usage)

Norma ini mempunyai sanksi yang lemah, biasanya terjadi pada interaksi antara individu satu dengan individu yang lain di dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggar dari norma ini di berlakukan sanksi yang ringan. Contoh : apabila kita makan di restoran mewah, tanpa menggunakan peralatan makan yang disediakan ( menggunakan tangan kosong seperti waktu kita makan di angkringan), maka kita akan mendapat cemooh dari orang-orang yang ada disekitar kita.

2. Kebiasaan (folkways)

Kebiasaan mempunyai kekuatan pengikat yang lebih besar dari pada cara. Kebiasaan yang diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Misalnya membuang sampah pada tempatnya deni nenjaga keasrian lingkungan sekitar merupakan bentuk kebiasaan yang positif dan kemudian keniasaan tersebut yang awalnya dilakukan oleh seseorang individu kemudian ditiru oleh beberapa orang lalu menjalar ke banyak orang.

3. Tata kelakuan ( Mores )

Tata kelakuan (mores) mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas, secara sadar ataupun secara tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan disatu pihak memaksa suatu perbuatan dan dilain pihak melarangnya sehingga sacara langsung merupakan alat supaya anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut. Misalnya ditempat umum seperti rumah sakit, mall, dan lain-lain para perokok dilarang merokok seenaknya sendiri tetapi para perokok diberi sarana berupa tempat khusus merokok sehingga mau tidak mau bila para perokok ingin menyalakan teman setianya, maka mereka harus merokok di tempat tersebut.

4. Adat-istiadat (Custom)

Tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkatkan kekuatan pengikatnya menjadi custom atau adat-istiadat. Individu-individu yang melanggar adat-istiadat, akan mendapatkan sanksi yang berat yang kadang-kadang secara tidak langsung diberlakukan. Contoh : Penolakan penguburan jenazah teroris oleh salah satu desa di sragen Karena dianggap mencemarkan dan memalukan citra dan nama baik desa tersebut.

C.Pengertian budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.]Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.


D.Kebudayaan yang dklaim

Beberapa waktu yang lalu negara kita kembali dikejutkan dengan tingkah negeri tetangga Malaysia yang mengklaim batik nusantara dan tari pendet Bali sebagai bagian dari kebudayaan negara mereka. Malaysia mengumumkan ke luar negri bahwa batik dan tari pendet merupakan budaya asli mereka dan menjadikannya sebagai salah satu penarik kunjungan pariwisata ke negeri Jiran tersebut. Mungkin masih banyak lagi kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh Malaysia tanpa sepengetahuan warganegara Indonesia.
Hal ini bukan pertama kalinya yang dilakukan oleh Malaysia melakukan hal yang sama. Klaim atas batik sebagai kekayaan negara Malaysia ini juga bukan pertama kalinya dan hanya dilakukan oleh Malaysia, tetapi merupakan tindakan ke sekian kalinya tanpa respon berarti dari pemerintah Indonesia.
Malaysia adalah negara yang memiliki rekor tertinggi dalam hal klaim atas kekayaan budaya Indonesia, selain Belanda dan Jepang. Di lain pihak, lemahnya ketahanan budaya nusantara bangsa Indonesia memang menjadi salah satu faktor pendukung sehingga pihak luar sangat mudah mengklaim sebagai milik mereka. Pemerintah Indonesia selama ini memang hanya menomorsekiankan urusan budaya dan pariwisata dalam pembangunan bangsa, padahal sektor ini bisa jadi merupakan penyumbang devisa terbesar setelah minyak dan gas. Contohlah negara Malaysia, mereka berani menargetkan pendapatan devisa yang sangat besar dari sektor budaya dan pariwisata mereka. Jadi sebagai warganegara Indonesia kita harus melestarikan kebudayaan Indonesia agar tidak di klaim oleh negara lain

                                                                                           


Created :  Ade  hardiyanto dan buku sosiology


Pencil

pencil


Pensil 

Pagi hari burung-burung telah singgah dari tempat tidurnya sehingga ia bebas menghirup udara segar, bayi-bayi mulai meramaikan pagi sehingga suasana terlihat ramai dan indah, aku harus mempersiapkan peralatan sekolahku entah aku harus memikirkan yang lain kecuali memikirkan jalan-jalan menuju sekolahku. terlihat tampak jelas ketika suara-suara bising menggema di ruangan tempat belajarku.
Ibu memanggil untuk sarapan pagi, entah kenapa harus teka-teki soal menjadi sarapan otakku sehingga perutpun harus ikut serta.
Ibu aku lihat tampak lelah sekali ia duduk di kursi depan sambil mengipas-ngipas tubuhnya dari buku takterpakai. Namun ia dengan setianya tiap pagi harus mempersiapkan sarapan pagi untuk ayah, untuk adik, lagi-lagi harus memikirkanku tiapa pagi ia harus seperti itu aku tak tega melihatnya, senyum indah selalu menyambut hangat keluarga, ketika matahari mualai bisa membakar tubuh-tubuh ia harus mencari kayu di ladang sebelah. Ibu kerja hanya pendapatannya dua puluh lima ribu perhari demi anaknya, bapakku kerja tukang becak tiga puluh ribu perhari hanya saja penadapatan tak jelas mesti ia akan mendapatkan dua ribu perhari.
Sehabis ayah pulang kerja ia selalu bercerita tenteng seorang turis yang selalu memboking ayah untuk mengantarkan jalan-jalan keliling kota. Lantas berfikir apa pada saat itu katanya menanyakan alamat rumah dan telfon bapak, sehingga ia dengan senang hati memberikannya. Ayahpun tiada hentinya berdoa’a solat bareng bersama keluarga, sehabis sholat pasti ayah menatap Ibu, Adikku aku juga. “Ingat jangan lupa berdo’a rizki kita ada ditangan tuhan.” Namun sehabis sholat pasti ayah terlentang di atas sejadah merenungi perjalanan anaknya lebih-lebih masa depan keluarganya. Sehingga keringat menjadi cambuk dada, paying menjadi bajunya. Konon orang bercerita seorang ayah emang lebih mengutamakan fisik di sertai otak.
“Aku berangkat dulu ya bu.” Pamitku sama ibu di halaman depan waktu ibu menyapu
“Iya nak hati-hati dijalan.” Sambung ibuku sambil mengalurkan tangannya senyum maniz di bibirnya menjadi saksi.
Perjalanan kesekolah emang agak lumayan jauh sekitar lima kiloan, sehingga sesampai di pintu gerbang udah tertutup rapi, penjaga pintu gerbang pas hari itu Kepala sekolah entah kenapa saat itu tiba-tiba harus seperti ini. entahlah kenapa?
“Pak boleh aku masuk.”
“tidak boleh kaena kau sudah terlambat lebih lima belas menit.” Kata kepala sekolah sembari memegag pintu gerbang
“Ayolah pak, aku…”
“Aku kenapa.” Sambung kepala sekolah sebelum selesai aku bicara
kepala sekolah tampak marah sekali karena terlalu banyak masalah yang aku alami baik dalam kelas atau sehabis sekolah. Entahlah kenapa nasibku malang sekali sehingga harus setiap hari menjalani hukuman tapi aku nggak bisa kalau harus berangkat pagi-pagi benar. Aku harus Bantu ibuku menyapu.
“Ya, sudah lah aku lebih baik pulang Bantu ibuku.” Kataku kembali memutar arah.
Di jalan diantara lorong-lorong sempit selalu terbayang wajah sang ibu yang merestui untuk berangkat sekolah sehingga malaikat-malaikat menebarkan sayapnya dusetiap sudut jalanku. Namun hari ini kenapa harus seperti ini. sesampai di tikungan perempatan aku melihat pohon rindang sekali yang dijadijadikan tempat singgah oleh orang datang dari sawah. Masih celana dan bajunya basah kuyup dengan Lumpur, aku mendekati orang itu dan akupun ditanya kok nggak sekolah Nak.
“Aku telat pak nggak bisa masuk.” Kataku sama Bpk itu
“Ya guru sekarang begitu, nggak tau ayahnya kayak gini kesawah ingin menyekolahkan anaknya. Eeeh malah begitu.” Sambungnya dengan nada mellas
“Nggak taulah pak. Aku karena Bantu ibu pagi jadi agak telat kesekolah.” Sambungku sambil menatapa wajahnya.
Lama sekali perbincanganku bersama kakek tua itu sehingga basah bajunya hilang menjadi kering, Lumpur-lumpur menempal nggak kerasa mungkin semua Ini suah menunnjukkan betapa perjuangannya orang tua kita sehingga harus seperti ini. mungkinkah pemerintah pernah memperhatikan orang-orang yang kayak gini.?
 Cahaya mentari sore ini seolah menandakan kalau aku harus membantu ibuku mencari kayu ke lading belakang rumah, sehingga setiaphari ibu selalu masuk kabut-kabut besar, kelihatannya kabut itu terlalu banyak hewan buas. Keringat ibu mengalir ketubuhnya menjadikan saksi bisu.
Ayahku kelihatan tampak bahagia sore ini sehingga tertaw bersama dalam kabut itu kelihatannya tampak mesrah sekali seolah ke abadian untuk selamanya. Pohon cemara udang menjadi lambang mesrah keluargaku sehingga sore ini dosa yang aku perbuat uda terhapuskan meski memendah waktu pada waktu yang lain.
“Anisa. Kamu kemana nak.” Panggil ayah
“Aku ada diatas yah.”
“Jika ayah nanti nggak bersuara kamu kesini yaaa.” Sambung ayah
“Iya ayah.”
Lima menit waktu menjadi angin menghantuiku seolah ayah jua ibu dimakan harimau jua ular yang berbisa lamunanku pecah karena kakek tua lewat menggendong rumput bertongkat setengah bayah taklayak lagi jika ia harus melakukan kelakuan seberat ini.
“Mari nak.” kata kakek itu bersuara di belakangku
“Iya mari kek. Baru datang apa kek malam gini” sambungku
melihat matahari mulai meraba bumi barat sehingga aku tak tega melihatnya, jika semua ini harus terjadi pada keluargaku apa yang harus aku perbuat, angin-angin kencang meniup rambut ubannya sehingga sangat terlihat sekali botak kepalanya dan rambut uban yang agak sedikit panjang. Lalu lalang kakek tua itu duduk di atas bongkahan batu kecil sehingga ia sangat terlihat begitu lelah, badannya kurus kering menampakkan dirinya sebagai orang yang kelaparan tidak makan seharian bahkan mungkin dua hari.
Suara dalam kabut sepi tiada suara canda tawa kembali sehingga aku harus melihatnya kebawa aku berfikir, jangan-jangan. Aku takkuasa melihat ayah dan ibuku tersungkur kakuh di rumput-rumput kabut, mulutnya berdarah kakinya berdarah semuanya sudah kelihatan pucat sekali.
“Tolong… tolong… tolong.” Aku berteriak dalam kabut
“Ada apa nak.”
“Tolong Ayahku dan Ibuku.”
“Loh kok bisa disini.” Katanya kakek itu memegang tangan ayahku
kakek yang terlihat kurus berbadan kerempeng kepala botak rambut uban, ternyata ia sangatlah kuat. Sehingga ayah dan ibuku terangkat ke atas. Namun ia langsung lari untuk minta tolong warga setempat untuk membawanya kerumah. Sesampai dirumah ayah memanggil kakek itu utuk menemuinya kekamar entah apa yang di bicarakan. Sepertinya emang tentang dirinya mengenai pengobatan.
Suara malam mengetuk jendela senja sehingga akan menghadirkan senja untuk menghapus gejala-gejala, jejak kotor manusia. Sangat tak kuasa menahan diri untuk menangis karena Ayah jua Ibuku waktu subuh sudah meninggalkan dunia untuk mencari alam yang lebih nyaman, Adikku keluarga yang lain akhirnya datang kerumah karena suara tangis adikku jua aku taksanggup di reda. Kakek tua selalu berbisik dekat hingga menempel ke telingaku ia selalu berbicara “sabar yaaa nak manusia pasti akan memenuhi panggilannya.”. ayah akan di kebumikan tepatnya jam 02.00 semuanya sudah siap.
Namun tiga hari lagi aku akan UN aku harus bagaimana jika semua ini begini, aku duduk bersimpuh rapu di jendela kosong akhirnya kakek itu selalu menghiburku lagi-lagi adikku yang tiada hentinya menangisi Ayah jua Ibu. Aku sempat berfikir kenapa tuhan harus menguji ummatnya dengan sangat berat sekali seolah segalanya yang aku punya sudah di ambil. Kakek selalu menggendong adikku setiap kali ia akan di gendong selalu mengatakan kakek itu Ayah.
Esok aku UN kepada siapa aku harus mengadu Ayah, Ibu sudah tidak ada keluarga jua nggak ada hingga akhir ini aku bingung bagaimana untuk siapa selalu menjadi pertanyaanku setiap waktu.
“Nak aku ada titipan dari ayahmu.” Tiba-tiba kakek berbicara di belakangku
“Apa kek.” Sambungku
“Ini… pensil untuk ujianmu.” Kakek itu sambil mengalurkan tangannya yang memegang pensil
Sebelum aku mengambil pensil, tercipta wajah-wajah lelah sang Ayah serta Ibu yang tiapkali mengingatkan sekaligus pengurbanannya yang tampak jelas di mata sehingga alam-alam sekitar berubah menjadi suasana seolah sempit. Ketika kakek memasrahkan untuk menjaga pensil itu semalam aku tak bisa memejamkan mata sehingga tak ada satu buku UN yang aku buka sementara besok aku harus ujian baru sadar ketika subuh mulai menyusup ke telinga dan waktu yang kosong.
Beberapa waktu terlewati sehingga kini aku duduk di bangku UN. Tangan-tangan takkuasa memegang pensil melihat soal-soal yang membacaku bukan aku membaca soal. Seolah semuanya tampak jelas KETIDAK LULUSANku.  Tiga hari aku lalui UN sehingga akhirnya aku selesai mengerjakannya dengan baik. Sesampai pengumuman pelulusan ada suara-suara tajam dalam dada sehingga ia bilang kalau aku tidak lulus. Namun akhirnya Aya jua Ibu mendatangi prasaanku ia bilang kalau aku lulus. Kekuatan apa yang sehingga aku bisa yakin dan meyakini semua ini. lalu lalang jalan waktu aku lalui. Akududuk di deadpan rumah dimana tempat Ibu duduk tiap pagi, tiba-tiba ada dieny memanggilku memecahkan anganku mengabarkan kalau aku lulus UN.
Sekarang yang ada dalam otakku kemana aku harus pergi menuntut ilmu. Karena ekonomi terbatas malah yang ada akan menjadi pengangguran seperti teman-teman lain di lingkunganku, Ayah dulu berpesan kalau aku harus menjadi orang sukses. Akhirnya aku memutuskan dirumah untuk sementara waktu. 

sumber      :  Ade Hardiyanto



Hubungan Penduduk Masyarakat & Kebudayaan Terhadap Perkembangan Sosial


Hubungan  Penduduk Masyarakat & Kebudayaan Terhadap  Perkembangan  Sosial
A.    Pengertian  Penduduk
Penduduk adalah pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahirdikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dariwilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); sertareklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitasrural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkandalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik.Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertigabagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalamkurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masihmerupakan faktor utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia.Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakinberorientasi pada perekonomian global, telah mendorongperkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakinmemperlemah keterkaitannya (linkages) dengan ekonomi lokal,khususnya ekonomi perdesaan.Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaantenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakanpenduduk dari desa ke kota.

1. Masalah Jumlah Penduduk 
Dinamika Penduduk adalah perubahan / pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu kewaktu, hal ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. ( ketiga hal tersebut dikenal dengan istilah unsur-unsur dinamika penduduk.)Pertumbuhan penduduk secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan alami, pertumbuhan migrasi, dan pertumbuhan penduduk total.

*      Pertumbuhan Penduduk Alami
adalah pertumbuhan penduduk yang diperolehdari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung denganmenggunakan rumus berikut ini : Pa = L – M (
Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian
)

*      Pertumbuhan Penduduk Migrasi
adalah pertumbuhan penduduk yang diperolehdari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasidapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pm = I – E (
 Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi)

*      Pertumbuhan Penduduk Total
adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkanoleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Pertumbuhan penduduk migrasi dapatdihitung dengan rumus berikut ini : P = (L – M) + (I – E) (
 P = Pertumbuhan penduduk total L = Jumlah kelahiran M = Jumlah kematian I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi)

Ø Bergantung  Pada Makhluk Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, manusia melakukan hubungan dengan manusia lainya . Hubungan sosial yang terjadi di negara kita, bisa berlangsung dalam menjalani interaksi dengan individu lain atau dengan masyarakat. Hubungan sosial itu adalah proses penyesuian nilai – nilai sosial dalam masyarakat. Hubungan sosial itu antara lain bisa kita lakukan dengan saling berbicara, bekerja sama dalam memecahkan masalah , atau bahkan sebuah konflik diantara beberapa pihak.
Komunikasi  dapat diwujudkan dapat diwujudkan denga pembicaraan, gerak gerik fisik, ataupun perasaan. Komunikasi adalah penyampain pesan dan hasilnya adalah reaksi atas aksi maka komunikasi  dapat bersifat positif atau negatif.  Mengingat interaksi merupakan kehidupan sosial  dan menghasilkan bentuk interaksi positif dan sebagai kaidah sebagai petunjuk hidup kita sebagai masyarakat.



A.Norma

Unsur utama yang terdapat pada pranata adalah norma. Norma merupakan kekuatan-kekuatan yang mempersatukan individu didalam kehidupan bermasyarakat. Definisi dari norma adalah suatu hokum ( dalam arti pernyataan) yang membebankan kewajiban dan pantangan. Secara garis besar, norma dibedakan menjadi dua macam :

1. Norma umum

Norma umum adalah peraturan yang memberikan petunjuk kepada masyarakat umumnya, tidak terbatas pada satu golongan atau lapisan tertentu saja. Misalnya siapa saja apabila melakukan tindakan pembunuhan maka harus dihukum. Jadi, siapa saja yang membunuh, apakah dia seorang pejabat atau seorang presiden sekalipun, semua harus dihukum jika terbukti bersalah.

2. Norma khusus

Norma khusus adalah peraturan-peraturan yang berlaku bagi golongan atau daerah atau bidang tertentu. Misalnya peraturan-peraturan yang terdapat pada olahraga sepak bola hanya berlaku di olahraga sepak bola saja. Sedangkan cabang olahraga lain mungkin sudah membuat peraturan yang sesuai dengan olahraga itu sendiri.

Berdasarkan jenisnya, norma dibagi menjadi 4 macam :

1. Norma agama

Norma ini berasal dari Tuhan, yang disampaikan kepada umat manusia melalui orang-orang pilihannya (Nabi da RasulNya). Kaidah ini memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia agar dapat berbuat dan bertindak sesuai dengan kehendakNya. Norma ini bersifat kerohanian, apabial dilanggar maka akan mendapatkan sanksi dari Tuhan. Misalnya didalam agama Islam terdapat rukun islam yang harus ditaati oleh pengikut-pengikutnya :

a. Sholat

b. Membaca kitab suci Al-Quran

c. Puasa

d. Zakat

e. Haji (bila sudah mampu)

2. Norma kesusilaan

Suatu petunjuk-petunjuk umum yang ditujukan pada diri pribadi seseorang. Apabila norma ini dilanggar, maka akan mendapat sanksi dari masyarakat berupa celaan, ejekan, dan lain-lain. Sedangkan tujuan dari norma kesusilaan ini adalah supaya seseorang dapat mencapai kesucian hidup atau hidup yang bersih

3. Norma kesopanan

Member petunjuk bagaimana seseorang bertingkah laku di dalam masyarakat. Kalau kaidah ini dilanggar, mendapat sanksi dari masyarakat. Tujuan dari norma kesopanan adalah mencapai keserasian hidup antar pribadi. Misalnya adalah orang yang lebih muda harus menghormati orang yang lebih tua.

4. Norma hokum

Peraturan-peraturan umum yang dinuat oleh pembuat undang-undang kepada masyarakat. Apanila dilanggar, maka mendapat sanksi dari si pembuat undang-undang/pemerintah nerupa hukuman atau denda atau pencanutan hak-hak, dan lain-lain. Tujuan dari norma hokum adalah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai di masyarakat. Contoh apanbila terjadi tindak criminal ditengah-tengah masyarakat, maka pelaku tindak criminal tersebut diadili menurut undang-undang dan hukum yang berlaku.

B.Berdasarkan pengikatnya,

norma dibagi menjadi 4 macam:


1. Cara (usage)

Norma ini mempunyai sanksi yang lemah, biasanya terjadi pada interaksi antara individu satu dengan individu yang lain di dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggar dari norma ini di berlakukan sanksi yang ringan. Contoh : apabila kita makan di restoran mewah, tanpa menggunakan peralatan makan yang disediakan ( menggunakan tangan kosong seperti waktu kita makan di angkringan), maka kita akan mendapat cemooh dari orang-orang yang ada disekitar kita.

2. Kebiasaan (folkways)

Kebiasaan mempunyai kekuatan pengikat yang lebih besar dari pada cara. Kebiasaan yang diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Misalnya membuang sampah pada tempatnya deni nenjaga keasrian lingkungan sekitar merupakan bentuk kebiasaan yang positif dan kemudian keniasaan tersebut yang awalnya dilakukan oleh seseorang individu kemudian ditiru oleh beberapa orang lalu menjalar ke banyak orang.

3. Tata kelakuan ( Mores )

Tata kelakuan (mores) mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas, secara sadar ataupun secara tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan disatu pihak memaksa suatu perbuatan dan dilain pihak melarangnya sehingga sacara langsung merupakan alat supaya anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut. Misalnya ditempat umum seperti rumah sakit, mall, dan lain-lain para perokok dilarang merokok seenaknya sendiri tetapi para perokok diberi sarana berupa tempat khusus merokok sehingga mau tidak mau bila para perokok ingin menyalakan teman setianya, maka mereka harus merokok di tempat tersebut.

4. Adat-istiadat (Custom)

Tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkatkan kekuatan pengikatnya menjadi custom atau adat-istiadat. Individu-individu yang melanggar adat-istiadat, akan mendapatkan sanksi yang berat yang kadang-kadang secara tidak langsung diberlakukan. Contoh : Penolakan penguburan jenazah teroris oleh salah satu desa di sragen Karena dianggap mencemarkan dan memalukan citra dan nama baik desa tersebut.

C.Pengertian budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.]Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.


D.Kebudayaan yang dklaim

Beberapa waktu yang lalu negara kita kembali dikejutkan dengan tingkah negeri tetangga Malaysia yang mengklaim batik nusantara dan tari pendet Bali sebagai bagian dari kebudayaan negara mereka. Malaysia mengumumkan ke luar negri bahwa batik dan tari pendet merupakan budaya asli mereka dan menjadikannya sebagai salah satu penarik kunjungan pariwisata ke negeri Jiran tersebut. Mungkin masih banyak lagi kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh Malaysia tanpa sepengetahuan warganegara Indonesia.
Hal ini bukan pertama kalinya yang dilakukan oleh Malaysia melakukan hal yang sama. Klaim atas batik sebagai kekayaan negara Malaysia ini juga bukan pertama kalinya dan hanya dilakukan oleh Malaysia, tetapi merupakan tindakan ke sekian kalinya tanpa respon berarti dari pemerintah Indonesia.
Malaysia adalah negara yang memiliki rekor tertinggi dalam hal klaim atas kekayaan budaya Indonesia, selain Belanda dan Jepang. Di lain pihak, lemahnya ketahanan budaya nusantara bangsa Indonesia memang menjadi salah satu faktor pendukung sehingga pihak luar sangat mudah mengklaim sebagai milik mereka. Pemerintah Indonesia selama ini memang hanya menomorsekiankan urusan budaya dan pariwisata dalam pembangunan bangsa, padahal sektor ini bisa jadi merupakan penyumbang devisa terbesar setelah minyak dan gas. Contohlah negara Malaysia, mereka berani menargetkan pendapatan devisa yang sangat besar dari sektor budaya dan pariwisata mereka. Jadi sebagai warganegara Indonesia kita harus melestarikan kebudayaan Indonesia agar tidak di klaim oleh negara lain
                                                                                           
 

Sumber :  Ade  hardiyanto dan buku sosiology

 
Blogger Templates